Undang Pakar Sejarah, SEF KPMJB Berkolaborasi dengan KPJ dan HMM-SU Memotret Sejarah Peradaban Islam

Must Read

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak...

Sempat Tertinggal Dari Tim Bola Voli Putri KKS, Tim Bola Voli Putri KPMJB Tempati Podium Pertama

Kairo, KPMJB Mesir – Meski sempat tertinggal dari tim bola voli putri KKS, tim bola voli putri KPMJB raih...

Tim Basket Siliwangi Pastikan Diri Jadi Juara Setelah Taklukan Tim Basket KMA Dengan Skor Akhir 93-64.

Kairo, KPMJB Mesir— Tim basket Siliwangi KPMJB memastikan diri menjadi juara di final Indonesian Games 2021 setelah menaklukkan tim...
Indra Gunawan, Lc. , MA dalam Seminar Sejarah dan Peradaban Islam di Pekan SEF KPMJB yg Berkolaborasi dengan KPJ dan HMM-SU. [Foto Lukman Hakim/KPMJB]

Kairo, KPMJB Mesir–Kejayaan Islam hari ini merupakan PR besar bagi generasi muda terkhusus mereka kaum pelajar. Mengemban amanah ini tentu bukan sesuatu yang mudah perlu langkah-langkah masif yang sistematis agar perjuangan dan gerakan efektif dan terukur. Generasi muda harus belajar banyak dari para pendahulunya. Salah satunya dengan mempelajari Sejarah dan Peradaban Islam. Pengkajian terhadap sejarah sendiri bisa menjadi langkah awal, melihat sifat sejarah yang berulang dan kaya dengan ibrah-ibrah yang dapat memudahkan langkah menuju cita-cita besar itu. Salah satunya dengan mengkaji sejarah kita dapat melihat bagaimana  umat Islam pernah meraih masa keemasan.
Namun kompleksitas sejarah yang terjadi  bukan pada waktu yang singkat, tempat yang beragam, kebudayaan dari satu masa ke masa masing-masing memiliki corak yang berbeda menjadikannya tidak mudah untuk dipelajari dengan sederhana, pengkajian sejarah juga membutuhkan metode yang tepat dan pakar yang ahli di bidangnya. Oleh sebab itu, SEF atau Summer Education Festival 2018 yang digagas oleh Divisi Keilmuan Kabinet Inspirasi berkolaborasi dengan Keluarga Pelajar Jakarta  (KPJ) dan Himpunan Mahasiswa Sumatera (HMM-SU) mencoba menjawab PR itu dengan sama-sama bekerja sama dalam menyelenggarakan Seminar Sejarah Islam dengan mengundang langsung pakar sejarah Islam asal Indonesia, Indra Gunawan, Lc. , MA.
Indra Gunawan merupakan salah satu mahasiswa terbaik asal Indonesia. Tesisnya dalam menganalisa bangsa Mongolia mengantarkannya mendapat predikat Cum Laude pada tahun 2017 dari Al-Azhar, universitas Islam terkemuka di dunia pada fakultas Sejarah dan Kebudayaan yang terkenal sulit untuk ditaklukkan. Namun berkat kecintaannya pada sejarah hal itu bukan sebuah kesulitan, bagi mahasiswa asal Sumatera Utara ini hal tersebut merupakan sebuah tantangan. Selama masa studinya, Indra Gunawan tergolong mahasiswa yang produktif dalam dunia karya tulis ilmiah, selain buku fiksi yang ia tulis, ia juga banyak menulis buku nonfiksi yang banyak tersebar di Bumi Nusantara. 
Di antara karya tulis fiksinya ia menulis, Kumcer Kidung Doa di Taman Kurma (al-Madani Press, 2003), Kumcer Epik Kado Untuk Mujahid (Fikri Publishing, Jakarta, 2005), Kumcer Apa Kabarmu di Alam Sana (LTNU Mesir, 2006), Novel Takdir Cinta, Sejarah Runtuhnya Baghdad 1258, (LPPH, Depok, 2008), Novel The Downfall of The Dynasty: Khianat di Tanah Baghdad, (Salamadani, Bandung, 2013), Novel Ain Jalut: Against The Myth of Hulagu, (Elex Media Gramedia, Jakarta, 2015).
Sedangkan bukunya yang Nonfiksi Indra menulis, Timur Tengah dalam Lintas Peradaban & Pasca Kemerdekaan (CIMAS-ICMI Orsat Kairo 2006)”, Laskar Syuhada (LPPH, Depok, 2008), Legenda 4 Umara (Elex Media Gramedia, Jakarta, 2015), Muhammad Sang Yatim, karya terjemah, (Cordoba, Bandung, 2016) dan Telah menerjemah sembilan film Indonesia ke bahasa Arab di bawah naungan PUSKIN Cairo.
Di pekan SEF ini Indra Gunawan menyampaikan materi seminar Sejarah dan Peradaban Islam dengan dibagi ke dalam tiga pertemuan. Pertemuan pertama pada tanggal 28 Juli 2018 ia membahas tentang Pengantar Ilmu Sejarah, Sirah Nabawiyah, Khulafaur Rasyidin, Dinasti Umayyah, Dinasti Abbasiyah dan Futuhat Islamiyah. Kemudian hari kedua pada tanggal 30 Juli yaitu Perang Salib dan Invasi Mongol, Turki Utsmani, Dinasti Fatimiyyah Ayyubiyah, Andalusia, Islamic Golden Era dan Perang Salib 1 dan 2. Terakhir pada pertemuan ketiga materinya yaitu Kolonialisme, Zionisme dan Palestina,  Syiah , Wahabi dan ISIS, Konflik Timur Tengah, Dunia Kontemporer dan Geliat Kebangkitan Islam.
Dari sisi urgensitas sendiri Indra Gunawan mengatakan bahwa betapa pentingnya mempelajari sejarah, ia melihat bahwa pemahaman terhadap sejarah secara tepat adalah cara paling ampuh dalam menggenggam peradaban. Kenapa? Karena pada 1/3 redakasi kitab Alquran saja yang merupakan wahyu dari Allah SWT berisikan tentang sejarah. Hal ini menunjukkan ada rahasia besar di dalamnya. Belum lagi banyak sejarah-sejarah besar yang bisa disaksikan melalui buku-buku utama sejarah dan peradaban umat Islam.
Dalam seminar ini, seminar dilangsungkan selama tiga hari yaitu tanggal 28, 30 Juli dan 04 Agustus. Materi disampaikan dalam tiga sesi, sesi pertama penyampaian materi yang dikemas dengan metode ceramah dengan dibantu PowerPoint dan modul yang dibuat sendiri oleh pemateri, sesi kedua dengan tanya jawab pemateri-peserta dan sesi terakhir adalah kesimpulan dari pertanyaan oleh Muhammad Irfan selaku moderator.
Dengan berakhirnya seminar Sejarah dan Peradaban Islam ini berakhir pula rangkai Summer Education Festival  (SEF) 2018 Divisi Keilmuan yang diketuai oleh Alfi Taufiqurrahman di bawah Program Kerja  Kabinet Inspirasi yang dinahkodai oleh Rizuki Mustakim setelah sebelumnya dilaksanakan juga seminar Talks Show Inspirastif Beasiswa oleh Lalu Turjiman Ahmad, MA., dan Irham Amir, MSc., Seminar Kesehatan oleh Dokter Nurlatifah dan Seminar Pelatihan Kesekretariatan dan Kebendaharaan oleh Imam Suryansyah, Lc., MM.
Reporter: Abdul Fatah Amrullah 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest News

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak...

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak bola pada ajang Indonesian Games...

Sempat Tertinggal Dari Tim Bola Voli Putri KKS, Tim Bola Voli Putri KPMJB Tempati Podium Pertama

Kairo, KPMJB Mesir – Meski sempat tertinggal dari tim bola voli putri KKS, tim bola voli putri KPMJB raih podium pertama pada pagelaran final...

Tim Basket Siliwangi Pastikan Diri Jadi Juara Setelah Taklukan Tim Basket KMA Dengan Skor Akhir 93-64.

Kairo, KPMJB Mesir— Tim basket Siliwangi KPMJB memastikan diri menjadi juara di final Indonesian Games 2021 setelah menaklukkan tim basket KMA, Rabu (24/11/21) dengan...

Masuk Final Lomba Tenis Meja Ganda Putra Indonesian Games, Restu: Itu Emang Hoki Juga

Kairo, KPMJB Mesir—Pemain tenis meja ganda putra Restu Hidayatullah dan Fathi Robbani yang mewakili Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) Mesir, sukses masuk final...

More Articles Like This

_________________
×

Struktur Organisasi KPMJB Periode 2021

________________
×

Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) merupakan suatu wadah pemersatu dan wadah kehidupan bermasyarakat bagi mahasiswa dan warga Jawa Barat yang berdomisili di Mesir. KPMJB berperan sebagai pusat pembinaan dan pengembangan kreativitas warga untuk membantu dan mewujudkan program-program Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, membentuk manusia yang beriman, berilmu dan beramal, berkepribadian tinggi serta bertangggung jawab kepada agama, nusa dan bangsa.

Kehadiran Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) tak bisa dilepaskan dari unsur mahasiswa Jawa Barat di Mesir. Inisiatif berdirinya KPMJB merupakan kehendak bersama masyarakat Jawa Barat ketika semakin bertambahnya jumlah mahasiswa asal Tatar Pasundan yang menuntut ilmu di Mesir.

Organisasi ini berdiri pada tanggal 10 November 1977 sebagai perwujudan rasa kebersamaan selaku orang Jawa Barat, sekaligus sebagai refleksi keakraban serta kekompakan dalam meraih kesuksesan yang dicita-citakan. Para founding father KPMJB kala itu terdiri dari 4 orang. 1) Dudung Abdul Halim, MA. dari Tasikmalaya, 2) Endang Yusuf, Lc. dari Garut, 3) Sulaeman, Lc. dari Tanggerang, dan 4) Abu Bakar, Lc. dari Gorontalo. Perkumpulan warga Jawa Barat ini lebih memilih nama kekeluargaan dan kemasyarakatan. Dengan sebuah harapan KPMJB mampu menjadi wadah kegiatan kemasyarakatan (sosial), pendidikan, dakwah dll., untuk lebih merekatkan tali silaturahmi antaranggota sebelum terjun di Jawa Barat. Selain itu, organisasi ini menjungjung tinggi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian).

Keberadaan KPMJB dengan Jawa Barat lebih hanya karena ikatan emosional kedaerahan. Dan sama sekali tidak ikatan formal-birokratis dengan Pemerintah Jawa Barat. Nama inilah yang membentuk sebuah sikap kekeluargaan, dengan latar belakang dan adat istiadat yang sama sehingga menjadi wahana strategis untuk menumbuhkan sikap sauyunan dalam segala aspek kehidupan: beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada awal berdirinya, kehidupan KPMJB terkesan nomaden, berpindah dari apartemen ke apartemen. Hal ini dikarenakan tidak ada tempat khusus untuk sekretariat organisasi sebagai sentral kegiatan.

Pada periode Sibli Wardi, MA, tahun 1984 seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, KPMJB mulai memiliki sekertariat bertempat di Building 26 lantai 9 Hedr el-Thony St. Nasr City Cairo. Waktu itu KPMJB beranggotakan sekitar 60 (enam puluh) orang. Sampai tahun 2005 sekretariat KPMJB sering berpindah-pindah tempat karena selalu bermasalah dengan pihak tuan rumah. Bahkan pada tahun 1999 periode Abdullah Fikry Basya, sekretariat KPMJB terpaksa diusir oleh tuan rumah karena flat yang ditempati oleh KPMJB akan dijual.

Dalam hal dengan kepemimpinan organisasi, dari semenjak tahun 1977 sampai tahun 2006, pimpinan KPMJB telah mengalami pergantian kepengurusan DP-KPMJB sebanyak 19 kali dan 2 kali kepengurusan reshufle disebabkan pulangnya Ketua Umum. Begitu pun dalam periodisasi kepengurusan DP KPMJB. Dari mulai tahun 1977 sampai 1997, pimpinan KPMJB menjabat selama 2 tahun. Namun seiring dengan perubahan jadwal kurikulum di Universitas Al-Azhar, dari tahun 1997 sampai sekarang, masa jabatan kepemimpinan KPMJB dibatasi menjadi 1 tahun saja. Sampai saat sekarang, telah terjadi pergantian kepengurusan DP-KPMJB sebanyak lebih dari 25 kali.

VISI dan MISI

Visi KPMJB (Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat) adalah menjadi wadah kesatuan organisasi mahasiswa/i Mesir yang bertujuan untuk melahirkan mahasiswa/i yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ serta profesional di bidangnya.

Misi KPMJB Mesir:

1. Menjalin komunikasi dan mempererat silaturahmi dan membangun jaringan antara anggota dan alumni dalam rangka meningkatkan solidaritas.

2. Meningkatkan peran KPMJB Mesir agar menjadi organisasi dengan memantapkan keberadaan organisasi di kalangan anggota, masyarakat dan pemerintahan.

3. Mengembangkan sikap ilmiah dan sikap keahlian anggota melalui kegiatan dan tradisi ilmiah agar mampu berperan aktif dalam agama dan pembangungan nasional.

4. Mengembangkan organisasi sebagai wadah koordinasi kegiatan dan forum komunikasi untuk mewujudkan partisipasi anggota dalam pengabdian masyarakat sesuai etik dan agama.

Sekretariat: Mecca Tower No.17 Blok 28 Flat 201-202 9th District Nasr City, Cairo, Egypt

Last Update Apr.20.04.2020