Terhitung sejak satu minggu terakhir, Bale Rancage Pasangrahan Jawa Barat terlihat selalu ramai selepas ibadah salat magrib. Pasalnya, kini warga KPMJB memiliki program baru yang cukup menarik. Stand Up Syariah (SS), sebuah program unik yang mengajak warga untuk mampu menyampaikan nilai-nilai dan pesan religi dengan cara dan kemasan yang lebih menarik.
Stand Up Syariah ini digagas oleh Muhammad Mujammil Mufarroh. namun dalam pelaksanaannya, Gasan dipercaya sebagai Ketua DKM, sementara Asep Rival sebagai Marbot Musholla. Setiap selesai berjamaah magrib, Kuraeb ditunjuk oleh Asep Rival selaku Ketua DKM Al-Ikhlas secara bergilir untuk maju ke depan dan menyampaikan materinya. Sesuai dengan judul kegiatannya, setiap Kuraeb dituntut untuk menyampaikan materinya dengan cara yang unik, agar hadirin tidak merasa jenuh, dan mendapatkan wawasan baru tanpa merasa digurui.
Dengan motto ‘Baligu anni walau aayat‘, SS ini selain bertujuan untuk membudayakan salat berjamaah, juga diharapkan dapat menjadi media pembelajaran bagi setiap warga dalam rangka meningkatkan kemampuannya di bidang dakwah. “Tujuannya ya melatih agar kita bisa menyampaikan apa yang udah kita dapatkan, sedikit apapun itu, dan dikemas dengan guyonan dan candaan ala Pasangrahan.” Tutur Asep Rival kepada Media.
Meskipun program ini lahir dari ide-ide ‘nakal’ warga, tapi kegiatan ini mendapatkan respon yang cukup baik dari berbagai pihak. Hal itu diutarakan oleh Direktur Pasangrahan sebagai pemegang otoritas atas pengelolaan Pasangrahan Jawa Barat. “Ya emang setelah ba’da magrib itu biasa dipake untuk yang maen-maen aja, jadi dari pada waktu itu terbuang untuk sia-sia lebih baik disalurkan dengan hal-hal yang berisi, walaupun candaan tapi berisi. Jadi meninggalkan kesan-kesan positif. Kalau misalkan maen-maen kan ya negatif terus terbuang sia-sia waktunya. (Program ini, -red.) juga menambah keeratan dan kesolidan juga.” ujar Gasan selaku Direktur Pasangrahan.
Sebagai bentuk keseriusan dalam jalannya kegiatan di Pasangrahan, warga berinisiatif untuk menyusun struktur kemasayarakatannya sendiri, seperti adanya Gasan sebagai Ketua DKM Al-Ikhlas, Asep Rival sebagai Marbot Mesjid, Irfan sebagai Ketua Karang Taruna, Mujammil sebagai Hansip, Hafidz sebagai Ketua RT, Iqbal Muhajir sebagai Kades, Abu sebagai Camat, Mukhtar sebagai Gubernur, dan Farhan Insan sebagai Pengelola Donatur Musholla Al-Ikhlas. Sehingga suasana Pasangrahan hari ini merupakan proyeksi dari kehidupan sebuah dusun dalam kehidupan nyata.
Program SS dan pembentukan struktur kemasyarakatan ini memang bukan bagian resmi dari program kerja DP, Pasangrahan, BO, ataupun MPA. Meskipun demikian, kegiatan positif ini diharapkan dapat terus berlangsung secara berkesinambungan, agar Pasangrahan tetap ramai pengunjung tanpa miskin manfaat. []