Sekolah Menulis Sesi Ketiga, Yazid Arif Berikan Tiga Trik Menulis Puisi

Must Read

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak...

Sempat Tertinggal Dari Tim Bola Voli Putri KKS, Tim Bola Voli Putri KPMJB Tempati Podium Pertama

Kairo, KPMJB Mesir – Meski sempat tertinggal dari tim bola voli putri KKS, tim bola voli putri KPMJB raih...

Tim Basket Siliwangi Pastikan Diri Jadi Juara Setelah Taklukan Tim Basket KMA Dengan Skor Akhir 93-64.

Kairo, KPMJB Mesir— Tim basket Siliwangi KPMJB memastikan diri menjadi juara di final Indonesian Games 2021 setelah menaklukkan tim...
Foto bersama usai sekolah menulis sesi ke-3 materi puisi bersama Yazid Arif pada Rabu (18/9) di Aula Pasanggrahan KPMJB, Distrik 9, Nasr City [Fakhri]

Cairo, KPMJB Mesir—Yazid Arif, ketua FLP Mesir mengisi sesi puisi Sekolah Menulis KPMJB pada Rabu (18/9). Berbeda dengan sesi pertama dan kedua, kelas yang digelar di Aula Pasanggrahan ini menyuguhkan materi sastra.

Setidaknya ada tiga trik yang diberikan Yazid kepada peserta untuk bisa menulis puisi. “Ada tiga cara untuk menulis puisi. Pertama membaca atau mendengarkan, kedua merasakan, ketiga berani,” tuturnya, Ketua FLP Mesir.

Sebelum menulis puisi, yang pertama bisa kita lakukan adalah membaca atau mendengarkan puisi orang lain terlebih dahulu, baru kemudian menulis. Untuk pemula, tidak mengapa mengikuti alur atau gaya mereka terlebih dahulu. Karena bagaimanapun, tulisan kita nantinya akan banyak menyerupai apa yang sering kita baca dan dengar. Kemudian yang kedua, kita bisa merasakan terlebih dahulu apa yang akan kita tulis. Rasa itu bisa didapat di mana saja. Bisa dengan perenungan atau jalan-jalan dengan memerhatikan keadaan sekitar. Kemudian yang ketiga adalah berani. Berani menulis, berani mempublikasikan, dan berani dikritik,” jelasnya lebih lanjut.

Selain memberikan Trik menulis puisi, di tengah materinya, Yazid yang juga merupakan Ketua Panitia pada acara “Seminar Bersama Kang Abik” beberapa bulan yang lalu ini juga menuturkan bahwa menurutnya, puisi adalah tulisan bebas yang tidak memiliki standar khusus yang bisa dijadikan patokan paten akan bagus tidaknya sebuah puisi. Dia berharap supaya seluruh peserta percaya diri dan tidak takut untuk menulis dan mempublikasikan karyanya.

Pemaparan materi puisi bersama Yazid Arif pada Rabu (18/9) di Aula Pasanggrahan KPMJB, Distrik 9, Nasr City [Fakhri]

“Sama seperti bakso, pempek dan cillok. Semuanya merupakan makanan. Tapi, kita tidak bisa menilai enak tidaknya bakso dengan memakai standar pempek, enak tidaknya pempek dengan standar bakso, enak tidaknya bakso dengan standar cilok. Begitu juga dengan puisi. Jadi yang bisa menentukan bagus tidaknya sebuah puisi adalah kita sendiri dengan standar yang kita punya. Jadi jangan takut dikomentari jelek sama orang. Terus berkarya saja,” jelasnya.

Acara yang dimulai pada pukul 14.15 ini diikuti dengan antusias yang baik dari peserta. Selain mendapatkan materi, peserta juga langsung dikasih tugas dan kemudian dibacakan langsung di depan pemateri dan seluruh peserta, serta kemudian langsung dikomentari oleh pemateri.

“Di sini narasumber dan peserta itu seperti simbiosis mutualisme yang sama-sama saling menguntungkan dalam kebaikan. Peserta dapat materi dari narasumber dan narasumber pun dapat tambahan pengetahuan dari peserta, intinya sama-sama belajar,” ungkap Yeni, salah satu peserta Sekolah Menulis saat ditanya komentarnya akan keberlangsungan acara.

Di akhir acara, Akbar selaku moderator yang juga merupakan salah satu penanggung jawab Sekolah Menulis menghimbau seluruh peserta agar terus kometmen mengikuti seluruh kegiatan dan rangkaian acara Sekolah Menulis hingga akhir. Dia juga berharap agar mereka memaksimalkan kesempatan yang telah diberikan sebaik mungkin, hadir tepat waktu, mengerjakan seluruh tugas yang diberikan, juga memaksimalkan keberadaan grup dan mentor, sehingga nanti hasil dari Sekolah Menulis ini benar-benar bisa terlihat dan dirasakan.

[Reporter: Ahmad Hakiki]

Penyerahan sertifikat oleh Gubernur KPMJB (Mahmud) kepada pemateri kelas puisi (Yazid) pada Rabu (18/9) di Aula Pasanggrahan KPMJB, Distrik 9, Nasr City [Fakhri]

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest News

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak...

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak bola pada ajang Indonesian Games...

Sempat Tertinggal Dari Tim Bola Voli Putri KKS, Tim Bola Voli Putri KPMJB Tempati Podium Pertama

Kairo, KPMJB Mesir – Meski sempat tertinggal dari tim bola voli putri KKS, tim bola voli putri KPMJB raih podium pertama pada pagelaran final...

Tim Basket Siliwangi Pastikan Diri Jadi Juara Setelah Taklukan Tim Basket KMA Dengan Skor Akhir 93-64.

Kairo, KPMJB Mesir— Tim basket Siliwangi KPMJB memastikan diri menjadi juara di final Indonesian Games 2021 setelah menaklukkan tim basket KMA, Rabu (24/11/21) dengan...

Masuk Final Lomba Tenis Meja Ganda Putra Indonesian Games, Restu: Itu Emang Hoki Juga

Kairo, KPMJB Mesir—Pemain tenis meja ganda putra Restu Hidayatullah dan Fathi Robbani yang mewakili Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) Mesir, sukses masuk final...

More Articles Like This

_________________
×

Struktur Organisasi KPMJB Periode 2021

________________
×

Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) merupakan suatu wadah pemersatu dan wadah kehidupan bermasyarakat bagi mahasiswa dan warga Jawa Barat yang berdomisili di Mesir. KPMJB berperan sebagai pusat pembinaan dan pengembangan kreativitas warga untuk membantu dan mewujudkan program-program Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, membentuk manusia yang beriman, berilmu dan beramal, berkepribadian tinggi serta bertangggung jawab kepada agama, nusa dan bangsa.

Kehadiran Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) tak bisa dilepaskan dari unsur mahasiswa Jawa Barat di Mesir. Inisiatif berdirinya KPMJB merupakan kehendak bersama masyarakat Jawa Barat ketika semakin bertambahnya jumlah mahasiswa asal Tatar Pasundan yang menuntut ilmu di Mesir.

Organisasi ini berdiri pada tanggal 10 November 1977 sebagai perwujudan rasa kebersamaan selaku orang Jawa Barat, sekaligus sebagai refleksi keakraban serta kekompakan dalam meraih kesuksesan yang dicita-citakan. Para founding father KPMJB kala itu terdiri dari 4 orang. 1) Dudung Abdul Halim, MA. dari Tasikmalaya, 2) Endang Yusuf, Lc. dari Garut, 3) Sulaeman, Lc. dari Tanggerang, dan 4) Abu Bakar, Lc. dari Gorontalo. Perkumpulan warga Jawa Barat ini lebih memilih nama kekeluargaan dan kemasyarakatan. Dengan sebuah harapan KPMJB mampu menjadi wadah kegiatan kemasyarakatan (sosial), pendidikan, dakwah dll., untuk lebih merekatkan tali silaturahmi antaranggota sebelum terjun di Jawa Barat. Selain itu, organisasi ini menjungjung tinggi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian).

Keberadaan KPMJB dengan Jawa Barat lebih hanya karena ikatan emosional kedaerahan. Dan sama sekali tidak ikatan formal-birokratis dengan Pemerintah Jawa Barat. Nama inilah yang membentuk sebuah sikap kekeluargaan, dengan latar belakang dan adat istiadat yang sama sehingga menjadi wahana strategis untuk menumbuhkan sikap sauyunan dalam segala aspek kehidupan: beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada awal berdirinya, kehidupan KPMJB terkesan nomaden, berpindah dari apartemen ke apartemen. Hal ini dikarenakan tidak ada tempat khusus untuk sekretariat organisasi sebagai sentral kegiatan.

Pada periode Sibli Wardi, MA, tahun 1984 seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, KPMJB mulai memiliki sekertariat bertempat di Building 26 lantai 9 Hedr el-Thony St. Nasr City Cairo. Waktu itu KPMJB beranggotakan sekitar 60 (enam puluh) orang. Sampai tahun 2005 sekretariat KPMJB sering berpindah-pindah tempat karena selalu bermasalah dengan pihak tuan rumah. Bahkan pada tahun 1999 periode Abdullah Fikry Basya, sekretariat KPMJB terpaksa diusir oleh tuan rumah karena flat yang ditempati oleh KPMJB akan dijual.

Dalam hal dengan kepemimpinan organisasi, dari semenjak tahun 1977 sampai tahun 2006, pimpinan KPMJB telah mengalami pergantian kepengurusan DP-KPMJB sebanyak 19 kali dan 2 kali kepengurusan reshufle disebabkan pulangnya Ketua Umum. Begitu pun dalam periodisasi kepengurusan DP KPMJB. Dari mulai tahun 1977 sampai 1997, pimpinan KPMJB menjabat selama 2 tahun. Namun seiring dengan perubahan jadwal kurikulum di Universitas Al-Azhar, dari tahun 1997 sampai sekarang, masa jabatan kepemimpinan KPMJB dibatasi menjadi 1 tahun saja. Sampai saat sekarang, telah terjadi pergantian kepengurusan DP-KPMJB sebanyak lebih dari 25 kali.

VISI dan MISI

Visi KPMJB (Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat) adalah menjadi wadah kesatuan organisasi mahasiswa/i Mesir yang bertujuan untuk melahirkan mahasiswa/i yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ serta profesional di bidangnya.

Misi KPMJB Mesir:

1. Menjalin komunikasi dan mempererat silaturahmi dan membangun jaringan antara anggota dan alumni dalam rangka meningkatkan solidaritas.

2. Meningkatkan peran KPMJB Mesir agar menjadi organisasi dengan memantapkan keberadaan organisasi di kalangan anggota, masyarakat dan pemerintahan.

3. Mengembangkan sikap ilmiah dan sikap keahlian anggota melalui kegiatan dan tradisi ilmiah agar mampu berperan aktif dalam agama dan pembangungan nasional.

4. Mengembangkan organisasi sebagai wadah koordinasi kegiatan dan forum komunikasi untuk mewujudkan partisipasi anggota dalam pengabdian masyarakat sesuai etik dan agama.

Sekretariat: Mecca Tower No.17 Blok 28 Flat 201-202 9th District Nasr City, Cairo, Egypt

Last Update Apr.20.04.2020