Melihat Dapur Produksi Gebyar Parahyangan V 2019

Must Read

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak...

Sempat Tertinggal Dari Tim Bola Voli Putri KKS, Tim Bola Voli Putri KPMJB Tempati Podium Pertama

Kairo, KPMJB Mesir – Meski sempat tertinggal dari tim bola voli putri KKS, tim bola voli putri KPMJB raih...

Tim Basket Siliwangi Pastikan Diri Jadi Juara Setelah Taklukan Tim Basket KMA Dengan Skor Akhir 93-64.

Kairo, KPMJB Mesir— Tim basket Siliwangi KPMJB memastikan diri menjadi juara di final Indonesian Games 2021 setelah menaklukkan tim...
LSGP di Gebyar Parahyangan V. Foto Lukman Hakim?KPMJB Mesir. 

Kairo, KPMJB Mesir—KPMJB yang merupakan komunitas warga Jawa Barat di Mesir kembali menunjukkan eksistensinya sebagai komunitas berbudaya dengan sukses mementaskan pagelaran budaya Jawa Barat di Mesir pada Sabtu (16/2) kemarin. Bertajuk Gebyar Parahyangan 7 komunitas mahasiswa Indonesia dengan jumlah terbanyak ini berhasil mementaskan lebih dari 7 pertunjukan budaya dalam satu alur teater musikal yang harmoni berjudul “Agape, Sebab Engkau adalah Bagian dari Diriku.”

Pertunjukan teater yang digelar di aula pertunjukan American Future School di bilangan Distick 10 ini berhasil memadukan antara pertunjukan kekayaan budaya dengan seni teater modern. Dimulai dengan adat Lengser yang merupakan budaya khas Sunda dalam menyambut tamu kehormatan dan diakhiri dengan hujan dorprise di penghujung acara berhasil menahan dan menghibur lebih dari seribu penonton yang datang dan memadati aula pertunjukan untuk tidak pulang meninggalkan tempat semejak dimulai pada pukul 18.00 clt. sampai berakhir di penghujung hari pada pukul 23.30 clt.

Acara tetap meriah dan dipadati penonton meski digelar dengan keterbatasan waktu, konsep dan persiapan karena pada awalnya acara akan digelar di tempat pertunjukan di National Park di bilangan Abbas Akkad yang kemudian tidak mendapat izin membuat lokasi pentas dengan terpaksa dipindahkan ke aula American Future School. Hal ini disebabkan oleh masalah internal antara pihak National Park dengan Kementerian Kebudayaan Mesir yang membuat izin pemakaian aula yang sudah disewa semenjak awal bulan Februri tidak mendapat persetujuan.

Salah satu hal yang terlihat sangat tidak siap dan kurang tepat adalah backgroundpanggung. “Itu background-nya didesain untuk di aula Hadiqoh, ya. Lebar euy (jadi kurang maksimal), padahal bagus.” Komentar Mang Utay, Ketua KPMJB periode 2014-2015. Hal ini juga dibenarkan oleh Mujahid selaku koordinator bagian dekorasi yang menyayangkan pemindahan lokasi acara berimbas pada kesiapan dekorasi panggung yang menjadi tidak maksimal.

Selain pemindahan lokasi yang mendadak, pengunduran waktu pelaksanaan yang lumayan lama juga menjadi sorotan tersediri di pagelaran Gebyar Parahyangan kali ini. Pasalnya Gebyar Parahyangan merupakan pertunjukan seni budaya Jawa Barat dalam rangka memperingati hari lahir KPMJB biasanya digelar pada bulan November setiap tahunnya. “Namun karena alasan teknis dan kawan-kawan mahasiswa baru yang belum datang pada saat itu membuat kami (panitia) memutuskan untuk menundanya sampai selepas ujian termin 1 Universitas Al-Azhar.” Tutur Raden Ahmad Nur Rai selaku ketua panitia saat menyampaikan sambutan yang juga diamini ketua KPMJB Rizki Mustaqim saat sambutannya dengan berkomentar “Karena kehadian maba adalah kebahagiaan tersendiri bagi kami.”
Pagelaran batik Jawa Barat di Gebyar Parahyangan V. 

Meski begitu, faktor pendongkrak keberhasilan acara ini sesungguhnya adalah di daya tarik dari acara yang bukan merupakan pertunjukan berbagai penampilan silih berganti satu persatu, melainkan satu paket teater yang memadukan berbagai penampilan itu secara apik dengan alur cerita yang menarik dan tidak mudah ditebak sehingga membuat penonton penasaran dan ingin mengetahui akhir dari cerita di teater tersebut.

Di sisi pertunjukan, Gebyar kali ini terbilang komplit karena berhasil menampilkan berbagai pertunjukan dari berbagai jenis seni budaya yang ada di Jawa Barat, dari mulai edukasi kemajemukan budaya Jawa Barat yang disampaikan oleh MC, Gilang Al-Fajri dan Annisa Arini Imania yang menyampaikan tiga suku utama yang ada di Jawa Barat yaitu suku Betawi di bagian Barat yang bersebelahan dengan daerah Ibu Kota Jakarta, kemudian suku Sunda yang merupakan mayoritas warga Jawa Barat dan suku Kecirebonan di bagian Timur di perbatasan Jawa Tengah yang terwakili dengan perkenalan menggunakan pantun khas Betawi dan bahasa daerah kecirebonan. Kemajemukan budaya ini jugalah yang melatarbelakangi pembuatan tema acara berbunyi ‘Hirup Budayana, Hurip Agamana, Runtut Raut Sauyunan’ yang berarti hidup budayanya, terjaga agamanya, selaras beriring bersamaan dan memang menjadi konsen KPMJB dalam menyikapi pluralitas budaya yang ada di anggotanya.

Kemudian acara berlanjut dengan pengumuman juara dari lomba-lomba yang diselenggarakan pada bulan Oktober-November yang lalu, baik perlombaan internal warga KPMJB maupun eksternal yang diikuti Masisir. Dilanjut dengan pertunjukan adat Lengser dalam menyambut tamu istimewa yaitu Dubes KBRI Kairo, Helmy Fauzi. Dilanjut lagi dengan pemutaran video flashback alur cerita drama di gebyar tahun sebelumnya, opening acara dengan aransemen musik dengan memadukan alat-alat musik modern dengan alat musik khas Jawa Barat yaitu Angklung dengan variannya yang lain yaitu Angklung Toel, adegan drama dengan jumlah total 6 scene dan disisipi dengan penampilan Tari Topeng, Angklung, Fashion Show Batik khas Jawa Barat, dan lain-lain.

Penulis: Fathul Wadi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Latest News

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak...

Tim Sepak Bola Siliwangi Masuk Final Indonesian Games, Pelatih: Awalnya Kita Enggak Berekspektasi Untuk Juara

Kairo, KPMJB Mesir—Tim sepak bola Siliwangi, perwakilan Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB), berhasil menuju final cabang olahraga sepak bola pada ajang Indonesian Games...

Sempat Tertinggal Dari Tim Bola Voli Putri KKS, Tim Bola Voli Putri KPMJB Tempati Podium Pertama

Kairo, KPMJB Mesir – Meski sempat tertinggal dari tim bola voli putri KKS, tim bola voli putri KPMJB raih podium pertama pada pagelaran final...

Tim Basket Siliwangi Pastikan Diri Jadi Juara Setelah Taklukan Tim Basket KMA Dengan Skor Akhir 93-64.

Kairo, KPMJB Mesir— Tim basket Siliwangi KPMJB memastikan diri menjadi juara di final Indonesian Games 2021 setelah menaklukkan tim basket KMA, Rabu (24/11/21) dengan...

Masuk Final Lomba Tenis Meja Ganda Putra Indonesian Games, Restu: Itu Emang Hoki Juga

Kairo, KPMJB Mesir—Pemain tenis meja ganda putra Restu Hidayatullah dan Fathi Robbani yang mewakili Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) Mesir, sukses masuk final...

More Articles Like This

_________________
×

Struktur Organisasi KPMJB Periode 2021

________________
×

Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) merupakan suatu wadah pemersatu dan wadah kehidupan bermasyarakat bagi mahasiswa dan warga Jawa Barat yang berdomisili di Mesir. KPMJB berperan sebagai pusat pembinaan dan pengembangan kreativitas warga untuk membantu dan mewujudkan program-program Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir, membentuk manusia yang beriman, berilmu dan beramal, berkepribadian tinggi serta bertangggung jawab kepada agama, nusa dan bangsa.

Kehadiran Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat (KPMJB) tak bisa dilepaskan dari unsur mahasiswa Jawa Barat di Mesir. Inisiatif berdirinya KPMJB merupakan kehendak bersama masyarakat Jawa Barat ketika semakin bertambahnya jumlah mahasiswa asal Tatar Pasundan yang menuntut ilmu di Mesir.

Organisasi ini berdiri pada tanggal 10 November 1977 sebagai perwujudan rasa kebersamaan selaku orang Jawa Barat, sekaligus sebagai refleksi keakraban serta kekompakan dalam meraih kesuksesan yang dicita-citakan. Para founding father KPMJB kala itu terdiri dari 4 orang. 1) Dudung Abdul Halim, MA. dari Tasikmalaya, 2) Endang Yusuf, Lc. dari Garut, 3) Sulaeman, Lc. dari Tanggerang, dan 4) Abu Bakar, Lc. dari Gorontalo. Perkumpulan warga Jawa Barat ini lebih memilih nama kekeluargaan dan kemasyarakatan. Dengan sebuah harapan KPMJB mampu menjadi wadah kegiatan kemasyarakatan (sosial), pendidikan, dakwah dll., untuk lebih merekatkan tali silaturahmi antaranggota sebelum terjun di Jawa Barat. Selain itu, organisasi ini menjungjung tinggi nilai Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian).

Keberadaan KPMJB dengan Jawa Barat lebih hanya karena ikatan emosional kedaerahan. Dan sama sekali tidak ikatan formal-birokratis dengan Pemerintah Jawa Barat. Nama inilah yang membentuk sebuah sikap kekeluargaan, dengan latar belakang dan adat istiadat yang sama sehingga menjadi wahana strategis untuk menumbuhkan sikap sauyunan dalam segala aspek kehidupan: beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pada awal berdirinya, kehidupan KPMJB terkesan nomaden, berpindah dari apartemen ke apartemen. Hal ini dikarenakan tidak ada tempat khusus untuk sekretariat organisasi sebagai sentral kegiatan.

Pada periode Sibli Wardi, MA, tahun 1984 seiring dengan bertambahnya jumlah anggota, KPMJB mulai memiliki sekertariat bertempat di Building 26 lantai 9 Hedr el-Thony St. Nasr City Cairo. Waktu itu KPMJB beranggotakan sekitar 60 (enam puluh) orang. Sampai tahun 2005 sekretariat KPMJB sering berpindah-pindah tempat karena selalu bermasalah dengan pihak tuan rumah. Bahkan pada tahun 1999 periode Abdullah Fikry Basya, sekretariat KPMJB terpaksa diusir oleh tuan rumah karena flat yang ditempati oleh KPMJB akan dijual.

Dalam hal dengan kepemimpinan organisasi, dari semenjak tahun 1977 sampai tahun 2006, pimpinan KPMJB telah mengalami pergantian kepengurusan DP-KPMJB sebanyak 19 kali dan 2 kali kepengurusan reshufle disebabkan pulangnya Ketua Umum. Begitu pun dalam periodisasi kepengurusan DP KPMJB. Dari mulai tahun 1977 sampai 1997, pimpinan KPMJB menjabat selama 2 tahun. Namun seiring dengan perubahan jadwal kurikulum di Universitas Al-Azhar, dari tahun 1997 sampai sekarang, masa jabatan kepemimpinan KPMJB dibatasi menjadi 1 tahun saja. Sampai saat sekarang, telah terjadi pergantian kepengurusan DP-KPMJB sebanyak lebih dari 25 kali.

VISI dan MISI

Visi KPMJB (Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat) adalah menjadi wadah kesatuan organisasi mahasiswa/i Mesir yang bertujuan untuk melahirkan mahasiswa/i yang berwawasan IPTEK dan IMTAQ serta profesional di bidangnya.

Misi KPMJB Mesir:

1. Menjalin komunikasi dan mempererat silaturahmi dan membangun jaringan antara anggota dan alumni dalam rangka meningkatkan solidaritas.

2. Meningkatkan peran KPMJB Mesir agar menjadi organisasi dengan memantapkan keberadaan organisasi di kalangan anggota, masyarakat dan pemerintahan.

3. Mengembangkan sikap ilmiah dan sikap keahlian anggota melalui kegiatan dan tradisi ilmiah agar mampu berperan aktif dalam agama dan pembangungan nasional.

4. Mengembangkan organisasi sebagai wadah koordinasi kegiatan dan forum komunikasi untuk mewujudkan partisipasi anggota dalam pengabdian masyarakat sesuai etik dan agama.

Sekretariat: Mecca Tower No.17 Blok 28 Flat 201-202 9th District Nasr City, Cairo, Egypt

Last Update Apr.20.04.2020